Sunday, July 4, 2010

Manfaat Puasa Bulan Ramadhan


          Walaupun sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membedah secara menyeluruh manfaat maupun efek buruk puasa Ramadhan bagi kesehatan pada orang dewasa sehat, kita sebagai seorang muslim tidak boleh berada pada posisi meragukan manfaat puasa Ramadhan ini. Memang di jurnal kesehatan terkemuka, The Lancet, 2009 vol 374, membahas mengenai efek kesehatan dari puasa Ramadhan, namun sayang hanya sebatas bahasan dari editor, bukan hasil penelitian dan isinya pun tidak menjelaskan bermanfaat atau tidak. Namun demikian bila dicari di Pubmed, akan diperoleh beberapa hasil penelitian yang secara parsial menyorot aspek positif puasa Ramadhan bagi kesehatan.
         Puasa Ramadhan seharusnya bisa memperbaiki kesehatan seseorang, tetapi jika pola makan yang benar tidak diikuti justru dapat memperburuk keadaan. Faktor penyebabnya bukan dari aspek puasanya itu sendiri, melainkan lebih karena pola konsumsi makanan di luar waktu berpuasa, setelah berbuka. Untuk memperoleh keuntungan yang sebenarnya dari puasa, seseorang seharusnya mempertimbangkan jenis dan jumlah makanan yang akan dimakan di bulan diberkahi ini. Pola makan seharusnya sederhana dan tidak jauh berbeda dengan pola keseharian. Makanan haruslah mengandung sejumlah kelompok makanan yang dikenal dengan konsep makanan 4 sehat yakni makanan pokok (nasi, gandum, jagung dll), lauk pauk (daging, ikan, telur, dll), sayuran serta buah-buahan dan disempurnakan dengan minum susu.
         Sebagaimana puasa Ramadhan ini hanya berlangsung dari waktu subuh sampai maghrib, sebenarnya kita masih punya kesempatan yang cukup untuk mengisi kembali cadangan energi kita yakni pada saat sahur dan berbuka. Hal ini memungkinkan adanya pergantian sumber energi, yang tadinya bersumber dari gula darah ke lemak tubuh. Penggunaan sumber energi dari lemak akan membantu dalam menurunkan berat badan, merawat jaringan otot, dan pada kondisi tertentu dapat menurunkan tingkat kolesterol. Sebagai tambahan, penurunan berat badan itu sangat baik dalam mengendalikan penyakit diabetes dan menurunkan tekanan darah. Proses detoksifikasi toksin juga terjadi selama kita berpuasa, baik untuk diketahui bahwa berbagai jenis toksin yang tersimpan pada lemak tubuh akan larut dan dibuang dari tubuh seiring pembongkaran lemak menjadi sumber energi.
       Seandainya umat Islam berperilaku hidup sehat pada hari-hari biasa seperti halnya yang dilakukan saat puasa Ramadhan, insya Allah, berapa banyak orang bisa tercegah dari penyakit degenerative yang sangat terkait dengan pola makan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, jantung, ginjal dan lainya. Dengan pola makan berimbang, tidak melebihi apa yang dibutuhkan, maka kelainan-kelainan pada tubuh seperti berat bada tubuh diluar batas normal, tingginya kadar kolesterol, trigliserida, gula darah dan lain-lain dapat dihindari.

No comments:

Post a Comment